UPACARA PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA 1 OKTOBER 2024

UPACARA PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA 1 OKTOBER 2024
dengan Tema
Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas
Makna Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober adalah legitimasi pemerintah untuk mengembalikan Pancasila sebagai ideologi negara dan menolak paham selain Pancasila. Awalnya, peringatan Hari Kesaktian Pancasila hanya akan ditujukan untuk TNI AD. Pada 24 September 1966, Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian mengusulkan agar peringatan ini diikuti oleh seluruh jajaran Angkatan Bersenjata. Menindaklanjuti usulan tersebut, Jenderal Soeharto, sebagai Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan, mengeluarkan Keputusan Nomor (Kep/B/134/1966) pada 29 September 1966, yang menginstruksikan bahwa Hari Kesaktian Pancasila harus diperingati oleh seluruh jajaran Angkatan Bersenjata. Sejak itu, peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober diikuti oleh seluruh komponen pemerintahan. Kemudian, sesuai Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967, tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila, tetapi tidak termasuk hari libur nasional.

KETUA DAN KELUARGA BESAR PENGADILAN NEGERI MEUREUDU
mengucapkan
SELAMAT MEMPERINGATI
UPACARA PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA 1 OKTOBER 2024
dengan Tema
Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas

Hari Kesaktian Pancasila adalah hari peringatan dikuatkannya kembali ideologi Pancasila oleh pemerintah Republik Indonesia. Pasalnya, adanya Hari Kesaktian Pancasila berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September (G30S) pada 1965, yang menimbulkan gejolak di seluruh negeri.
SEJARAH SINGKAT HARI KESAKTIAN PANCASILA
Peristiwa yang menjadi latar belakang Hari Kesaktian Pancasila adalah G30S 1965. G30S merupakan operasi penculikan terhadap para perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), yang dikabarkan akan melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno. Dalam pelaksanaannya, operasi ini kacau hingga mengakibatkan para petinggi TNI AD yang diculik berakhir dibunuh. Peristiwa tersebut berlangsung pada malam pergantian 30 September ke 1 Oktober 1965, di Jakarta dan Yogyakarta. Peristiwa G30S di Jakarta dan Yogyakarta menewaskan sembilan perwira TNI AD dan satu anggota Polri. Sepuluh korban G30S yakni Jenderal TNI Ahmad Yani, Letjen TNI Raden Suprapto, Letjen TNI MT Haryono, Letjen TNI S Parman, Mayjen TNI DI Pandjaitan, Mayjen TNI Sutoyo Siswomiharjo, Kapten Pierre Tendean, KS Tubun, Brigjen Katamso, dan Letkol Sugiyono. Tidak sedikit tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terlibat dalam G30S. Oleh sebab itu, petinggi militer segera mencurigai bahwa pelaku G30S adalah PKI, yang sudah sering mendapat tudingan menolak atau ingin mengganti Pancasila dan menyebarkan paham komunisme di Indonesia. Itulah mengapa 1 Oktober menjadi Hari Kesaktian Pancasila, untuk mengenang para pahlawan yang gugur dalam peristiwa G30S.